Heboh Batman

Beberapa minggu yang lalu Zack Snyder, sutradara Man of Steel membuat kejutan di ajang San Diego Comic-Con International bahwa sequel dari film ini Batman dan Superman akan tampil bersama pertama kalinya di film layar lebar. Pada film kedua superman ini, rencananya akan terinspirasi dari komik The Dark Knight Returns. Ini artinya Batman yang baru akan berusia sekitar 50-an.

Para fans pun mulai menebak-nebak siapa yang bakal mengisi peran ini. Ada yang ingin Bale kembali jadi Batman. Ada juga yang bilang mantan Batman yang lain, Michael Keaton, sudah cukup umur untuk memerankan Batman tua. Malah ada yang pingin Clint Eastwood. (Ini sih ketuaan). Lalu dari Warner Bros katanya mengincar nama-nama berikut, Ryan Gsoling, Joe Manganiello, Josh Brolin, Richard Armitage, Matthew Goode dan Max Martini.

Lalu teka-teki yang yang akan menjadi Batman pun terjawab. Siapakah dia? Dia adalah …

Lho kok Daredevil?

Aktor yang dimaksud pemeran Daredevil (2003) yaitu Ben Affleck. Karena ini menyangkut nasib salah satu superhero terpopuler sejagad, maka internet pun meledak. Tanggapan negatif muncul lebih banyak daripada positifnya. Hujat menghujat, caci maki, dan kekecewaan muncul dimana-mana. Bahkan sampai ada petisi online yang menginginkan WB untuk membatalkan niatnya. Lebay pol!!

Gimana tanggapan dari saya sendiri? Menurut saya, warga internet ga usah lebay gitu lah, padahal filmnya belum keluar, uda main hina-hina segala. Beberapa hinaan semacam ini pernah terjadi sebelumnya salah satunya pada Heath Ledger. Namun apa yang terjadi selanjutnya adalah munculnya Joker terbaik yang pernah ada dan mendapatkan Oscar pertama kalinya untuk sebuah peran film superhero. Tunggu lah sampai filmnya rilis, baru anda bisa maki-maki kalau memang pantas.

Sejujurnya, kalau cuma ada 2 pilihan aktor untuk jadi Batman, Christian Bale (banyak yang berharap dia kembali) atau Ben Affleck, saya cenderung memilih Ben Affleck. Kenapa? Memilih Bale kembali menjadi Batman, sama saja merusak reputasi Batman versi Nolan, The Dark Knight Trilogy. The Dark Knight Trilogy telah tamat. Tidak boleh ada lagi sequelnya. Sedangkan Man of Steel adalah dunia (universe) yang berbeda dengan Batmannya Nolan. Maka pemeran Batman harus orang berbeda. Jika tidak, malah akan membingungkan orang-orang awam. Saya bukan pro Affleck lho. Dan juga bukan yang kontra.

Sebenarnya yang lebih ku khawatirkan dari film Superman 2 ini bukan pada aktor-aktornya, tapi justru orang-orang dibalik layarnya. Pertama adalah writer atau penulis cerita. Kali ini tidak ada nama Nolan. Sepertinya Nolan tidak akan berkontribusi langsung karena perannya di film ini adalah executive producer. Penulisnya adalah Goyer dan Snyder. Si Goyer ini, kalau melihat profil imdbnya, lebih banyak film jeleknya daripada film bagusnya. Itu pun yang ratingya diatas 8 adalah 3 film yang ditulis bareng Nolan (Dark Knight Trilogy). Lalu si Snyder ini ga bakat jadi penulis cerita. Filmnya yang dia tulis sendiri Sucker Punch, ratingnya 6. Cocoknya Snyder ini cuma jadi sutradara yang ga ngurusin cerita.

Yang kedua adalah sutradaranya. Sutradaranya kali ini masih sama, Zack Snyder. Tapi kalau melihat film pertama, rasanya agak pesimis film kedua ini jadi bagus. Man of Steel sebenarnya tidak jelek, tapi menurutku Snyder gagal menggali potensi lebih dari film pertama ini. Yang saya dapat adalah versi Dragon Ball dari Superman. Too much explosions!! Sebagai film pertama, character development dari superman harusnya mendapat porsi yang lebih dibandingkan ledakan-ledakan lebaynya. Ambil contoh dari triloginya Nolan, Batman Begins jadi pembuka yang bagus untuk mengenalkan Batman dan alasan dia jadi Caped Crusader. Mungkin karena Snyder itu spesialisnya di actionnya jadi dia lebih banyak porsi ledakan-ledakannya.

Yah, kita tunggu saja tanggal mainnya di tahun 2015.